Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana di musim hujan. Hal ini disampaikan oleh Bupati Demak Eisti’anah dalam Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Penghujan di Alun-alun Demak, Senin (4/12). Dia mengatakan bahwa upaya preventif harus diutamakan untuk memitigasi potensi bencana dan meminta semua pihak meningkatkan koordinasi lintas sektor terkait kebencanaan.
Demak merupakan wilayah yang rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung karena kondisi geografisnya yang berada di wilayah hilir. Oleh karena itu, Pemkab Demak harus bekerja ekstra keras dalam mengantisipasi terjadinya bencana di musim penghujan.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG Jawa Tengah, musim penghujan jatuh pada November 2023, sedangkan puncak musim penghujan terjadi pada Januari hingga Februari 2024. Oleh karena itu, semua instansi perangkat daerah di Demak diminta untuk menyelenggarakan latihan kesiapsiagaan bencana sesuai situasi, kondisi, dan potensi ancaman bencana di lingkungan masing-masing.
Data tahun lalu menunjukkan bahwa 70 persen wilayah di Demak rawan banjir, sehingga semua pihak diharapkan dapat lebih waspada menghadapi musim hujan ini.
Sumber: jpnn.com Jateng
