Seniman Butet Kartaredjasa merasa diintimidasi oleh polisi dan mengungkapkan kejadian yang dialaminya sebelum pertunjukan di Taman Ismail Marzuki. Butet angkat bicara setelah banyak pihak bertanya tentang kronologi intimidasi terkait pertunjukan seninya di TIM.
Menurut Butet, pihak kepolisian melarangnya untuk menampilkan materi tentang politik dalam pertunjukannya, yang berarti materi seni pertunjukannya diatur oleh kekuasaan di luar dirinya. Hal ini membuatnya merasa kehilangan kemerdekaan dalam mengartikulasikan pikirannya dan dihambat kebebasan berekspresi.
Butet juga menjelaskan bahwa UUD dan amanah kongres kebudayaan jelas menyebutkan bahwa kebebasan berekspresi adalah hak mendasar dan mutlak bagi rakyat Indonesia. Ia menegaskan bahwa izin dari kepolisian seharusnya hanya diperlukan untuk pertunjukan seni yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.
Namun, jika pertunjukan seni dilakukan di tempat seni, taman budaya, komunitas seni, atau tempat-tempat lain yang memang diperuntukkan bagi seni, cukup dengan pemberitahuan saja karena tidak akan mengganggu ketertiban umum.
Butet Kartaredjasa mengungkapkan hal ini di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada Rabu, 6 Desember 2023.
