Pakar Perkiraan Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 01, yang merupakan fenomena “orang dalam (Ordal)” dianggap “seperti menepuk air di dulang, meneteskan dirinya sendiri.” Trubus menyebutkan bahwa saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dia menempatkan “orang dalam” di beberapa posisi, seperti Komisioner LRT Jakarta, Badan Usaha Milik Daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro), dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). “Dia pernah menjabat sebagai gubernur dan ada orang-orang dekatnya yang memegang posisi-posisi ‘orang dalam’. Seperti Komisioner LRTJ, eks Komisioner Jakpro, semuanya adalah orang dekatnya yang ada di TGUPP,” ujar Trubus pada Rabu (13/12).
Menurut Trubus, pernyataan Anies tentang demokrasi yang buruk terlalu berlebihan. Karena Anies terpilih sebagai Gubernur DKI karena didukung oleh partai politik yang menjadi oposisi. Trubus juga berpendapat bahwa Anies tidak akan menjadi gubernur jika demokrasi tidak berjalan. “Kemudian dia mengecam bahwa situasi sekarang tidak demokratis, jika tidak demokratis, dia tidak akan menjadi gubernur. Ketika dia menjelaskan sesuatu, lebih banyak bersifat asumsi dan opini,” kata Trubus.
Pernyataan Anies saat debat capres dinilai menyebabkan kebingungan masyarakat. Hal itu malah menimbulkan pertanyaan dan keraguan bagi para pemilih Anies.
Belum diketahui bagaimana tanggapan Anies mengenai pernyataan Trubus ini. Silakan baca berita menarik lainnya di JPNN.com di Google News.
