Minggu, 28 Januari 2024 – 22:04 WIB
Konferensi pers setelah Musyawarah Besar Nahdliyin Nusantara di Kampung Mataraman Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Minggu (28/1/2024). ANTARA/Hery Sidik
jpnn.com – BANTUL – Nahdliyin Nusantara mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) di Kampung Mataraman, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mubes diadakan antara lain untuk menyoroti netralitas Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pemilu dan Pilpres 2024.
Hasilnya, disepakati untuk mengembalikan netralitas NU dalam politik sebagaimana mestinya sesuai dengan khitah jamiah.
Menurut Koordinator Mubes Nahdliyin Nusantara Hasan Basri Marwa, kesepakatan untuk mengembalikan netralitas NU dalam politik dibacakan oleh para kiai.
“Dengan meminta kepada semua unsur di dalam jamiyah NU, baik Nahdliyin, pengurus NU, dan politikus dari lingkungan NU untuk tunduk kepada khitah NU dan tidak melakukan pengkhianatan terhadap para sesepuh dan pendiri NU,” ujar Hasan dalam keterangannya, Minggu (28/1).
Dia juga mengatakan bahwa Hari Lahir (Harlah) NU hendaknya dilaksanakan sesuai dengan amanah AD RT NU sebagai kewajiban pengurus pada setiap periode, sebagai wujud khidmah Jamiyah NU.
“Harusnya tidak berperan sebagai alat untuk mengorganisir dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dalam Pemilu 2024,” katanya.
Hasan juga menekankan pentingnya Jamiyah untuk membicarakan masalah-masalah penting yang diamanatkan pada pendiri dalam AD RT, seperti kemandirian jamiyah, independensi ulama, diversifikasi generasi muda NU, pembenahan organisasi secara berkelanjutan, dan lain-lain.
Musyawarah Besar Nahdliyin Nusantara menyoroti netralitas Nahdlatul Ulama terkait pelaksanaan Pemilu 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News