Skandal Toyota kembali berlanjut, kali ini Toyota Industries Corporation (TICO) melaporkan kepada Toyota Motor Corporation terkait adanya penyimpangan dalam uji emisi pada mobil bermesin diesel milik mereka.
Dalam investigasi yang dilakukan, tim investigasi menemukan bahwa terdapat tiga jenis mesin diesel dan beberapa model mobil yang dipasarkan secara global terindikasi dari dampak tersebut. Situs resmi Toyota mencatat bahwa selama pengujian sertifikasi, kinerja output tenaga kuda mesin diukur menggunakan ECU dengan software yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal, sehingga hasilnya dapat diukur untuk membuat nilai tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit.
Akibat kasus tersebut, TICO yang sudah melakukan pengembangan mesin diesel Toyota memutuskan untuk menyetop sementara pengiriman mesin diesel yang terdampak, serta tidak melakukan distribusi mobil terkait. Toyota telah memverifikasi ulang produk bermesin diesel yang diproduksi secara massal, dan memastikan mesin serta mobil yang terkena dampak kini sesuai dengan standar.
Toyota berjanji untuk memberikan penjelasan secara rinci kepada pihak berwenang dan segera mengambil tindakan yang tepat, termasuk melakukan pengujian di hadapan pihak-pihak terkait.
Tiga mesin diesel yang terkena dampak terdiri dari mesin 1GD-FTV 2.800 cc, 2GD-FTV 2.400 cc, dan F33A-FTV 3.300 cc V6. Mesin-mesin tersebut digunakan untuk beberapa model mobil yang dipasarkan sejak tahun 2017 sampai 2022.
Model mobil diesel Toyota yang dijual secara global, mulai dari Asia, Timur Tengah, Eropa, hingga Afrika, dan ada enam diantaranya juga dipasarkan di Jepang. Adapun unit mesin dan mobil diesel yang bermasalah tidak hanya diproduksi di Jepang, tapi di beberapa pabrik Toyota di negara lainnya, termasuk PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), yang membuat Toyota Fortuner untuk pasar Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
Dari data di atas, disebutkan bahwa PT TMMIN yang memproduksi mobil Fortuner ikut terseret skandal tersebut. Namun hal tersebut dibantah oleh Vice President PT TMMIN Bob Azam, dimana informasi mengenai masalah tersebut tidak berdampak pada model-model kendaraan Toyota di Indonesia.
Bob menjelaskan bahwa isu ini tidak berkaitan maupun mempengaruhi kinerja horsepower, torsi, maupun kinerja mesin lainnya. Dia juga menegaskan bahwa kendaraan-kendaraan Toyota di Indonesia tidak terdampak oleh isu tersebut.
Meskipun demikian, Bob atas nama Toyota Indonesia meminta maaf kepada seluruh pelanggan dan pemangku kepentingan di Indonesia terkait ketidaknyamanan dan kemungkinan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh isu ini.