Kantor PT Pegadaian (Ilustrasi). Foto Yessy Artada/jpnn.com
jpnn.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatat kinerja positif sepanjang 2023 dengan mencetak laba bersih sebesar Rp 4,38 Triliun. Perolehan laba bersih ini tumbuh 32,7% dibandingkan pada 2022 sebesar Rp 3,30 Triliun. Kinerja yang positif ini didukung oleh peningkatan Outstanding Loan (OSL) tertinggi dalam tiga tahun terakhir yang pernah dihasilkan oleh Pegadaian, yaitu sebesar 14,4% dari Rp 59,1 Triliun di tahun 2022 menjadi Rp 67,6 Triliun. Aset perusahaan juga turut mengalami peningkatan sebesar 12,6% dari Rp 73,33 Triliun pada 2022 menjadi Rp 82,6 Triliun pada 2023. Tidak hanya itu, kualitas pembiayaan Pegadaian pun dinilai semakin sehat dengan adanya penurunan NPL yang signifikan dari sebelumnya 1,2% di Tahun 2022 menjadi 0,85% pada 2023. Melalui pencapaian tersebut, Pegadaian berhasil meningkatkan ROA (Return on Asset) sebesar 5,6% dan ROE (Return on Equity) sebesar 14,33% serta Pegadaian mengalami rasio BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) terendah dalam beberapa tahun belakang, yaitu sebesar 66,10% pada 2023. Jumlah pengguna aplikasi Pegadaian Digital per 31 Desember 2023 sebanyak 6,5 juta user dengan volume transaksi sebesar Rp 14,5 Triliun, naik 72% dari tahun sebelumnya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang loyal terhadap perusahaan dengan memanfaatkan produk dan layanan Pegadaian. Alhamdulillah, sampai dengan tahun 2023 jumlah nasabah sampai 31 Desember 2023 tercatat naik 9,7% dari 21,9 juta orang menjadi 24 juta orang,” ucap Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan. Jumlah pengguna aplikasi Pegadaian Digital per 31 Desember 2023 sebanyak 6,5 juta user dengan volume transaksi sebesar Rp 14,5 Triliun, naik 72%.