VIVA Dunia – Bepergian, baik sendirian maupun bersama kelompok, adalah pengalaman yang memperkaya dan membuka pintu terhadap budaya dan perspektif baru. Namun, masalah keamanan tentu bisa membayangi kegembiraan ini, terutama bagi wisatawan wanita. Kenyataan yang disayangkan adalah bahwa beberapa negara mempunyai risiko signifikan terhadap keselamatan perempuan.
Women’s Danger Index 1 yang disusun oleh jurnalis Asher dan Lyric Fergusson, menyoroti destinasi paling berbahaya bagi pelancong wanita solo berdasarkan berbagai faktor termasuk keselamatan jalan, kekerasan terhadap perempuan, diskriminasi hukum, dan ketidaksetaraan gender.
Ada banyak negara berbahaya bagi wisatawan, karena berbagai alasan. Beberapa negara berbahaya karena tingkat kejahatan yang tinggi, sementara yang lain berbahaya karena konflik politik atau sosial. Beberapa negara juga berbahaya karena bencana alam atau kondisi lingkungan.
Mari kita bahas 10 negara paling berbahaya bagi pelancong wanita pada tahun 2024 dilansir dari berbagai sumber;
1. Afrika Selatan
Daftar teratas sebagai negara paling berbahaya bagi pelancong wanita solo adalah Afrika Selatan. Yang mengejutkan, hanya 25% wanita yang merasa aman berjalan sendirian di malam hari di negara ini. Dengan reputasi kekerasan seksual yang terkenal, diperkirakan lebih dari 40% perempuan Afrika Selatan pernah mengalami pemerkosaan seumur hidup mereka . Tidak mengherankan jika Afrika Selatan mendapat nilai terendah dalam indeks tersebut, dan mendapat nilai “F” karena statistiknya yang suram.
2. Brasil
Brasil berada di urutan kedua sebagai negara paling berbahaya bagi wisatawan wanita. Hanya 28% perempuan yang merasa aman berjalan sendirian di malam hari, ditambah lagi dengan tingkat pembunuhan berencana terhadap perempuan tertinggi ketiga. Selain itu, sekitar 36,9% perempuan di Brasil pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual dari pasangan intimnya, sehingga semakin memperburuk masalah keamanan.
3. Rusia
Rusia menduduki peringkat ketiga karena tingginya tingkat pembunuhan berencana terhadap perempuan, dan menduduki peringkat kedua secara global. Selain itu, negara ini termasuk dalam sepuluh negara teratas dengan pembatasan hukum yang menghambat partisipasi perempuan dalam bidang sosial dan ekonomi.
4. Meksiko
Meksiko menempati peringkat keempat dalam hal tingkat kekerasan terhadap perempuan yang mengkhawatirkan, dengan hanya sekitar 33% yang merasa aman berjalan sendirian di malam hari. Kekerasan seksual di luar pasangan merupakan hal yang lazim dan menimpa sekitar 16% perempuan, sehingga berkontribusi terhadap reputasi destinasi ini sebagai destinasi berbahaya bagi wisatawan perempuan.
5. Iran
Masuknya Iran dalam daftar tersebut terutama disebabkan oleh kesenjangan gender yang signifikan, dimana kesenjangan antar gender masih terjadi dalam partisipasi ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan politik. Diskriminasi hukum terhadap perempuan dan tingginya indeks kesenjangan gender global semakin menekankan tantangan Iran terhadap wisatawan perempuan.
6. Republik Dominika
Dengan hanya 33% wanita yang merasa aman berjalan sendirian di malam hari, Republik Dominika menempati peringkat kelima terendah dalam kategori ini. Selain itu, negara ini juga berjuang melawan tingginya angka pembunuhan berencana terhadap perempuan dan kesenjangan gender yang signifikan, khususnya dalam bidang kesehatan, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja.
7. Mesir
Mesir menempati posisi ketujuh dengan peringkat kesenjangan gender dan ketidaksetaraan gender global yang menonjol. Kurang dari separuh perempuan merasa aman berjalan sendirian di malam hari, sementara pembatasan hukum menghambat partisipasi penuh perempuan dalam masyarakat dan perekonomian.
8. Maroko
Tingginya prevalensi kekerasan pasangan intim di Maroko, dimana sekitar 45% perempuan mengalami kekerasan fisik atau seksual, menempatkan Maroko sebagai negara kedelapan paling berbahaya bagi wisatawan perempuan. Selain itu, sebagian besar perempuan Maroko membenarkan kekerasan terhadap perempuan dalam keadaan tertentu, yang mencerminkan sikap masyarakat yang mengakar.
9. India
India menduduki peringkat kelima dalam hal kekerasan yang dilakukan oleh pasangan intim, mempengaruhi lebih dari 37% perempuan, dan menduduki peringkat teratas dalam indeks ketidaksetaraan gender. Yang mengejutkan, hampir separuh perempuan India percaya bahwa kekerasan yang dilakukan oleh suami atau pasangan dapat dibenarkan, hal ini menyoroti norma-norma budaya yang membahayakan keselamatan perempuan.
10. Thailand
Salah satu negara di sepuluh besar tersebut adalah Thailand, yang terkenal dengan wisata pariwisatanya yang dinamis. Namun, negara ini juga menghadapi tingginya angka kekerasan yang dilakukan oleh pasangan intim dan sikap masyarakat yang mengkhawatirkan terhadap kekerasan terhadap perempuan, dengan lebih dari 60% perempuan setuju bahwa kekerasan tersebut dapat dibenarkan dalam keadaan tertentu.
Meskipun negara-negara ini memberikan tantangan besar bagi wisatawan perempuan, penting untuk ditekankan bahwa tindakan pencegahan dan kesadaran keselamatan dapat mengurangi risiko. Meneliti destinasi, tetap mendapat informasi tentang adat istiadat dan hukum setempat, dan memilih akomodasi yang memiliki reputasi baik dapat meningkatkan pengalaman perjalanan Anda.