Tempe terbuat dari kedelai yang difermentasi menggunakan beberapa jenis kapang seperti Rhizopus oligosporus, R. oryzae, R. stolonifer atau R. arrizhus.
Pangan olahan kedelai tersebut mengandung komponen fungsional berupa vitamin, mineral, asam lemak tidak jenuh, peptida dan asam amino, serat pangan, prebiotik, probiotik, isoflavon, fitosterol dan lainnya.
Menurut ahli kedelai dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Made Astawan proses fermentasi pada pembuatan tempe membuat bahan pangan ini jadi lebih mudah dimanfaatkan tubuh.
“Proses fermentasi merombak sesuatu yang kompleks dalam kedelai menjadi sederhana. Tubuh manusia itu hanya mampu menggunakan yang sederhana dibandingkan yang kompleks,” kata Made dalam sebuah diskusi yang diikuti Health Liputan6.com beberapa waktu lalu.