Jumat, 08 Maret 2024 – 16:12 WIB
Rektor Universitas PGRI Semarang, Suciati. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.
jateng.jpnn.com, SEMARANG – Penerapan learning management system (LMS) yang didukung artificial intelligence (AI) kini menjadi andalan dalam perkuliahan. Penggunaan kecerdasan buatan dalam sistem manajemen pembelajaran itu menunjang akreditasi perguruan tinggi.
Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Suciati mengatakan kecerdasan buatan telah mendukung enam program studi (prodi) meraih akreditasi unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik).
Suciati menyebut, enam prodi kependidikan tersebut mencapai unggul setelah menempuh rangkaian pengajuan ulang akreditasi sejak Desember 2023 hingga Maret 2024.
Menurutnya, capaian akreditasi unggul merupakan hasil yang luar biasa. Menurutnya, layanan kampus terhadap mahasiswa akan mengikuti unggul.
Termasuk Indikator Kinerja Utama (IKU) UPGRIS telah melampaui standar nasional pendidikan tinggi. Dengan unggulnya enam prodi tersebut dia berharap dapat memacu prodi lain.
“Ini adalah bentuk pengakuan pemerintah bahwa capaian kami telah melampaui standar nasional pendidikan tinggi,” ujarnya dalam keterangan pers di Ruang Rektorat UPGRIS, Jumat (8/3).
Pada tahun ini, pihaknya telah merancang pengajuan kembali atau reakreditasi untuk 14 prodi. Belasan prodi kependidikan dan non-kependidikan tersebut ditarget setinggi-tingginya.
Sesuai dengan visi kepemimpinannya sejak 2022 hingga 2026, pihaknya menerapkan tolok ukur pencapaian atau milestone bahwa prodi harus unggul.
“Makin banyak yang unggul, makin banyak dimudahkan keunggulan akreditasi institusi,” katanya saat menjelaskan total sembilan prodi telah meraih akreditasi unggul.
Enam program studi di UPGRIS Semarang meraih akreditasi unggul berkat memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News