Jumat, 29 Maret 2024 – 23:22 WIB
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (29/3/2024).
Pusat Penerangan TNI menyebut 13 prajurit tersangka kasus penganiayaan seorang pemuda anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua punya peran berbeda. Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan hukuman dan sanksi yang dijatuhkan kepada mereka pun dapat berbeda-beda sesuai aturan hukum yang berlaku dan keputusan hakim jika nanti kasus itu masuk tahap persidangan.
“Itu ada (tersangka, red.) yang pukul, ada yang merekam (peristiwa kekerasan, red.), itu tingkat kesalahannya berbeda,” kata Kapuspen TNI menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
Terlepas dari itu, Nugraha meminta asas praduga tak bersalah tetap diterapkan kepada mereka sebelum ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht) terhadap 13 tersangka itu. “Asas praduga kami terapkan, kami pun ingin juga melindungi hak-hak mereka, tidak serta-merta menyalahkan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapuspen kembali menegaskan TNI serius mengusut kasus penganiayaan terhadap anggota KKB. Sejauh ini proses penyidikan terhadap kasus kekerasan itu masih berlangsung. Nugraha belum dapat menyebut kapan kasus itu dilimpahkan dari Polisi Militer ke Oditurat Militer. “Belum, masih didalami terus,” kata Nugraha.