Perubahan dimulai ketika Arby mendaftarkan SMP Nusantara sebagai sekolah penggerak. Ia merasa bahwa perubahan harus dimulai dari perbaikan pola pikir guru. Lalu, ia merasa bahwa Kurikulum Merdeka sangat membantu untuk dapat mewujudkannya.
“Saya mendapati betapa luar biasanya Kurikulum Merdeka, kami menemukan siswa dalam keunikannya masing-masing. Itu yang tidak kami dapat sebelumnya,” tutur Arby.
“Saya bilang ke teman-teman, tidak ada siswa yang bodoh. Kalau begitu, yang harus berubah siapa? Ya, harus gurunya, berubah paradigma, berubah konsep, berubah cara. Itu yang paling sulit,” ujar Arby.
Implementasi Kurikulum Merdeka
SMP Nusantara juga menerapkan Kurikulum Merdeka. Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, Arby dan guru-guru di SMP Nusantara memiliki inisiatif unik, yaitu dalam penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Di SMP Nusantara, P5 bukan hanya tentang keterampilan praktis, tetapi juga tentang memberdayakan siswa dalam memecahkan masalah nyata yang dihadapi masyarakat sekitar.
“Bagi kami, P5 ini merupakan nafas Kurikulum Merdeka. Lewat P5, siswa-siswa kami melihat masalah yang benar-benar terjadi di masyarakat sekitar, dan hasilnya mereka berhasil membuat filter air bersih, bahkan mengubah budaya masyarakat dan menyadarkan akan pentingnya menggunakan air bersih,” katanya.
Arby menekankan bahwa yang terpenting bukanlah produk akhir dari P5, melainkan prosesnya. Menurutnya, anak-anak harus mengalami perubahan melalui nilai-nilai dimensi proyek yang mereka jalankan dan punya kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah.
Arby merasa, keberhasilannya dalam mengubah SMP Nusantara bersama Kurikulum Merdeka tidak terlepas dari bantuan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
“Waktu awal-awal kami menerapkan Kurikulum Merdeka, PMM itu jadi teman setia kami. Waktu belajar terbatas, anggaran terbatas, semua terbatas. Ternyata PMM menjadi jawaban buat kami, dan akhirnya kami dorong semua guru untuk memakai PMM,” jelas Arby.
Fitur di PMM membantu dalam implementasi Kurikulum Merdeka bagi Arby dan guru-guru SMP Nusantara adalah Pelatihan Mandiri, karena banyak topik yang dapat dipelajari untuk peningkatan kompetensi.
“Perubahan paradigma guru juga terasa saat kami menggunakan Pelatihan Mandiri, karena kami tidak lagi mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikat. Ikut pelatihan di PMM sudah pasti dapat sertifikat, jadi kami tidak mengejar itu, kami mengejar kompetensinya,” kata Arby.
Fitur Ide Praktik juga membantu dalam pembelajaran di SMP Nusantara.