Pada Jumat, 5 April 2024 – 00:12 WIB, Omah Pembatik Cilik sebagai Destinasi Eduwisata Pembatik Cilik di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, resmi diluncurkan. Tempat ini dibangun untuk menyediakan wadah bagi Komunitas Pembatik Cilik untuk berkegiatan membatik, serta sebagai rintisan Program Eduwisata Pembatik Cilik.
Peresmian Omah Pembatik Cilik dihadiri oleh Bupati Kabupaten Gunungkidul H. Sunaryanta beserta jajarannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati, Ketua Pengurus YPA-MDR Gunawan Salim, dan Manager Environment & Social Responsibility Asuransi Astra Abdullah Kholifah. Peresmian dilambangkan dengan penandatanganan secarik kain menggunakan canting yang berisi lilin.
“Komunitas Pembatik Cilik merupakan upaya untuk memperkuat Pilar Kecakapan Hidup yang menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap kearifan lokal serta keterampilan untuk memajukan daerah,” ujar Ketua Pengurus YPA-MDR, Gunawan Salim.
Unit Manager Environment & Social Responsibility Asuransi Astra Abdullah Kholifah menambahkan, penting bagi generasi muda sebagai penerus bangsa ini memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik agar kompeten, bersemangat berwirausaha, dan berwawasan global dalam menghadapi dunia yang kompetitif.
Omah Pembatik Cilik menjadi ruang kreasi bagi Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari yang telah dibina sejak Oktober 2021. Program ini bekerja sama dengan Anjani Sekar Arum, penerima apresiasi semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2017 dari Batu, Jawa Timur, sebagai narasumber pengajar batik.
Omah Pembatik Cilik dirancang menjadi destinasi wisata edukatif di mana pengunjung dapat praktik membatik, melihat karya-karya batik, serta membeli produk batik lokal berkualitas tinggi. Bupati Kabupaten Gunungkidul, H. Sunaryanta, memberikan apresiasi terhadap YPA-MDR atas upaya memberikan wadah ekspresi bagi para siswa untuk berkarya melalui seni membatik sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Semua upaya YPA-MDR sejalan dengan program pemerintah untuk menghasilkan generasi muda yang berbakat, memiliki kecakapan hidup, dan peduli terhadap budaya lokal untuk memajukan pendidikan di daerah masing-masing.