Selasa, 9 April 2024 – 17:52 WIB
Rabu 10 April 2024 umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari kemenangan. Di momen Idul Fitri, tidak lengkap rasanya tanpa menyajikan hidangan khas Lebaran. Salah satu hidangan khas Lebaran yang wajib ada di meja makan adalah rendang.
Rendang, hidangan daging dari Sumatera Barat ini menjadi favorit saat Lebaran, disantap bersama ketupat dan sayur pepaya.
Berbicara mengenai proses pembuatan daging rendang, Chef Yuda Bustara membagikan tipsnya. Untuk membuat daging rendang agar tidak alot, pemilihan daging perlu diperhatikan. Dijelaskannya bahwa pemilihan daging premium akan membuat hasil olahan daging rendang menjadi lebih empuk.
“Rendang karena prosesnya lama, jadi daging alot pun akan menjadi lembut. Jika ingin lebih empuk, bisa pilih daging premium,” kata dia saat dihubungi VIVA.co.id melalui pesan singkatnya, Selasa 9 April 2024.
Lebih lanjut, Yuda Bustara menjelaskan bahwa bagian premium dari daging yang bisa dipilih adalah bagian dalam. Daging yang juga dikenal sebagai tenderloin ini merupakan bagian daging sapi di bagian tengah badan. Karakteristik daging ini memiliki banyak otot dan terletak di bagian tulang belakang, bahu, dan tulang panggul. Daging bagian ini paling empuk karena jarang digunakan untuk beraktivitas.
“Betul, bagian dalam yang paling premium dan empuk pada bagian sapi,” jelasnya.
Selain itu, Yuda Bustara juga menyarankan untuk menggunakan daging segar agar rendang yang disajikan pada Lebaran esok tidak alot dan tidak berbau.
“Pastikan menggunakan daging segar saja,” ujarnya.
Terkait kemungkinan daging sapi yang diolah memiliki aroma tidak sedap, Yuda Bustara meyakinkan bahwa dengan tambahan rempah-rempah dalam memasak rendang, sangat jarang ditemui kasus daging berbau.
“Kalau bau saya rasa tidak ada, karena rempah-rempah dalam rendang banyak, sehingga bau tersebut tercukupi oleh aroma rempahnya,” jelasnya.
Tentang proses pemasakan rendang yang tepat, Yuda Bustara menekankan pentingnya memastikan bumbu yang digunakan benar-benar kering.
“Benar (dimasak sampai bumbunya kering), jika masih basah disebut kalio,” jelasnya.
