Friday, November 8, 2024
HomeprabowoGlobal Strategic Challenges: Armed Conflicts in Ukraine and Palestine

Global Strategic Challenges: Armed Conflicts in Ukraine and Palestine

Oleh: Prabowo Subianto [dikutip dari “Transformasi Strategis Bangsa: Menuju Indonesia Emas 2045”, halaman 45, edisi softcover ke-4]

Pada tahun 2020, ketika dunia berjuang dengan pandemi COVID-19, tidak ada yang mengantisipasi bahwa perang baru bisa pecah selama krisis seperti ini.

Meskipun begitu, sebelum pandemi berakhir, tepatnya pada 24 Februari 2022, konflik bersenjata besar meletus di Eropa antara Rusia dan Ukraina. Konflik ini mengganggu stabilitas harga pangan dan energi secara global, karena kedua negara tersebut adalah produsen penting dari komoditas-komoditas penting ini.

Bersama-sama, Rusia dan Ukraina menyumbang 27% dari produksi gandum dunia. Indonesia, yang mengimpor 11 juta ton gandum setiap tahun untuk mie instan, roti, dan kebutuhan lainnya, juga mendapatkan sebagian besar gandumnya dari kedua negara ini. Akibat perang yang memengaruhi produksi dan keamanan maritim, Indonesia dan negara-negara pengimpor gandum lainnya terpaksa mencari sumber alternatif.

Selain gandum, Rusia juga merupakan salah satu pengekspor utama bahan baku untuk pupuk. Negara ini memproduksi 19% Kalium dunia, 14% Fosfor, dan 16% Nitrogen. Konflik antara Rusia dan Ukraina telah mendorong kenaikan harga pupuk secara global.

Dan kemudian ada energi. Rusia adalah pengekspor minyak dan gas terbesar ketiga di dunia. Konflik yang berkepanjangan di Ukraina, yang sekarang diperparah oleh konflik bersenjata di Palestina, dapat lebih meningkatkan harga pangan dan energi dengan mengganggu kelancaran rantai pasok global.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer