Selasa, 16 April 2024 – 12:27 WIB
Pengurus LAZISNU PBNU Ending Syarifuddin (kedua kiri) menyerahkan bantuan peralatan bayi kepada warga terdampak gempa yang melahirkan di huntara Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-LAZIZNU PBNU
jatim.jpnn.com, GRESIK – Warga Dusun Dedawang, Desa Teluk Jati Dawang, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik Halimatussa’diyah tak menyangka menjalani persalinan anak pertamanya di hunian sementara (huntara).
Hal tersebut bisa terjadi lantaran gempa susulan yang melanda kawasan tersebut dan yang bersangkutan belum berani tinggal di rumahnya.
Pengurus Lazisnu Ending Syarifuddin mengatakan perjuangan ibu dan bayi yang masih bertahan di huntara membuatnya terenyuh sekaligus prihatin.
Awalnya, ibu dari bayi itu sudah bersiap untuk melakukan persalinan di Polindes atau Poliklinik Desa. Namun, tiba-tiba terjadi gempa susulan.
“Untuk menghindari dampak yang membahayakan, keduanya diputuskan kembali ke huntara dan dilakukan persalinan dengan selamat,” ujar Ending.
Saat persalinan, tepatnya pada Sabtu (14/4) pukul 14.46 WIB, terjadi gempa susulan dengan magnitudo 3.6.
“Perasaan saya terenyuh dan prihatin, melihat kondisi ibu yang melakukan persalinan di huntara dengan fasilitas seadanya, mudah-mudahan ibu dan bayi tetap sehat,” kata dia.
Saat berkunjung untuk memantau pembangunan huntara yang ditinggali pasangan suami istri Rahmad Masudin dan Halimatussa’diyah tersebut, pihaknya memberikan bantuan peralatan bayi.
Akibat gempa susulan dan masih tak berani kembali pulang ke rumah, korban terdampak gempa jalani persalinan anak di huntara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News