Pada tahun 1942, Jepang mulai masuk dan menjajah Indonesia. Banyak organisasi pergerakan kemerdekaan Indonesia yang terbentuk seperti BPUPKI, PPKI, dan Pusat Tenaga Rakyat (Putera).
Aktivis pergerakan ini bekerja sama dengan pemerintah Jepang dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Amir Sjarifuddin dan Sutan Syahrir juga melakukan gerakan bawah tanah karena mereka menganggap bahwa Jepang merupakan fasis yang berbahaya.
Pada tahun 1945, pada usia 44 tahun, Soekarno merumuskan Pancasila, UUD, dan naskah Proklamasi. Soekarno mendengar bahwa Jepang menyerah kepada sekutu pada 15 September 1945. Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan dan sekutu di Indonesia.
Para tokoh kemudian mendesak untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, Soekarno menolaknya. Pada 16 Agustus 1945, pemuda PETA menculik Soekarno dan Moh Hatta. Para pemuda membawa mereka ke rumah di Rengasdengklok.
Kemudian, pada 17 Agustus 1945, Soekarno bersama dengan Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa tersebut dikenal sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan Hatta terjadi bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno terpilih menjadi Presiden Pertama RI berdasarkan aklamasi atau musyawarah mufakat pada sidang PPKI. Mohammad Hatta dipilih sebagai Wakil Presiden.
Pada usia 65 tahun, tepatnya pada 22 Februari 1967, Soekarno harus turun tahta sebagai presiden dan digantikan oleh Presiden Soeharto. Empat tahun kemudian, Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970 di Jakarta karena sakit gagal ginjal. Dia meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto DKI Jakarta.