Jumat, 5 Juli 2024 – 10:22 WIB
VIVA – Tari Raksan Gumi yang menjadi maskot Desa Terbersih di Dunia dan Joget Bungbung kolosal dengan 100 penari membuka Panglipuran Village Festival (PVF) ke-XI yang digelar pada 4-7 Juli 2024.
Baca Juga:
Ada MXGP Seri Ke-2 di Lombok, ASDP Operasikan 23 Kapal Penyeberangan dari Bali
Ratusan penari Joget Bungbung yang diiringi dengan gamelan Jegog Jembrana menari di tengah jalan Desa Panglipuran. Ratusan penari itu muncul dari rumah warga. Tarian Bumbung Kolosal itu pun berhasil menyedot animo ribuan wisatawan nusantara hingga turis asing yang berkunjung.
Selain Joget dan Jegog atau tarian Bungbung kolosal itu, pembukaan Festival Panglipuran juga diisi dengan parade Tempo Dulu, dan parade Barong Ngelawang.
Baca Juga:
Masuk Kategori Terbaik, Bali Jadi Pilot Project Gerakan Indonesia Tertib

Kelian Desa Adat Panglipuran I Wayan Budiarsa menjelaskan, Festival Panglipuran ke-XI mengangkat budaya lokal dan berkolaborasi dengan desa tetangga yang merupakan Bebanuan dengan desa Panglipuran.
Baca Juga:
Subsidi Rp1,5 Juta bagi Siswa yang Tak Lolos SMP Negeri
“Ada 100 penari joget kemudian ada seniman yang terlibat dalam kegiatan ini mungkin di angka 500 orang,'” kata Wayan Budiarsa, di Desa Panglipuran, Bali, Kamis, 4 Juli 2024.
Festival dengan tema ‘Pertiwi’ digelar pada bulan Juli, kata Wayan karena momen liburan. Sehingga masyarakat bisa menikmati hiburan di Desa Panglipuran.
Manager Desa Wisata Panglipuran Wayan Sumiarta mengatakan, pelaksanaan Panglipuran Festival Village ke-XI bertepatan dengan peak season atau high season. Target kunjungan selama festival diangka 5000 pengunjung.
“Karena per harinya sudah mencapai 3.500 sekarang. Kemarin itu 3.500 nah sekarang kita targetkan 5000 per harinya,” kata Sumiarta.
Festival Panglipuran juga bertujuan untuk membangkitkan UMKM di Desa Panglipuran dan desa tetangga Panglipuran. Tren pengunjung desa terbersih se-dunia itu didominasi oleh wisatawan nusantara yang mencapai angka 85 persen.
Festival Panglipuran menampilkan atraksi tambahan yang diberikan kepada wisatawan. Selama festival terdapat atraksi yang melibatkan desa tetangga sekitar Panglipuran. Selain itu juga terdapat perlombaan yang melibatkan anak muda seluruh Bali untuk perlombaan Barista dan Bale ganjur.
“Yang tidak kalah penting dengan festival ini adalah rasa syukur kita,” ucapnya.
Dalam Festival Panglipuran juga akan digelar Magibung atau makan bersama seluruh warga di tengah jalan desa.
“Tujuan dari Magibung ini adalah untuk membangun rasa kebersamaan. Karena memang desa kami ini dulu dirintis atau dibangun dengan nilai kebersamaan juga,” jelasnya.
Magibung akan melibatkan perwakilan 14 desa yang dulunya ikut membangun Desa Panglipuran dan mengajak wisatawan untuk bergabung.
Halaman Selanjutnya
Manager Desa Wisata Panglipuran Wayan Sumiarta mengatakan, pelaksanaan Panglipuran Festival Village ke-XI bertepatan dengan peak season atau high season. Target kunjungan selama festival diangka 5000 pengunjung.