Liputan6.com, Jakarta – Perawatan kecantikan semakin berkembang dengan didukung teknologi terkini. Salah satunya adalah treatment kecantikan menggunakan teknologi Fat Filler.
Apa itu fat filler? Ini merupakan teknologi terbaru serupa Fat Graft atau transfer lemak yang menggabungkan perawatan kecantikan dan kesehatan.
Treatment ini hanya menggunakan 10 hingga 20 cc lemak yang diambil dari bagian pinggul atau perut bawah pasien. Lemak tersebut kemudian diproses menggunakan sentrifuge dan tabung khusus untuk mendapatkan lemak murni.
Berikut lima fakta tentang teknologi Fat Filler.
1. Tanpa Bahan Tambahan
dr Ayu Widyaningrum, Master of AAAM, Master of BAMS menjelaskan, Fat Filler menggunakan lemak murni yang berasal dari tubuh pasien sendiri.
“Fat Filler tidak menggunakan bahan apapun untuk dicampurkan. Murni dari lemak pasien yang memang kita sterilisasi dan kita pisahkan dengan jaringan-jaringan lain hingga terbentuk pure fat,” jelasnya melalui keterangan tertulis.
dr Ayu memastikan, treatment ini hanya menggunakan lemak murni tanpa tambahan bahan kimia.
“Pure fat ini kemudian dimasukkan ke area tubuh yang volumenya berkurang melalui kanula seperti ke area smile line, pada cheek, di bagian bawah mata tear drop, kemudian front pada dahi dan marionette line serta jaw line pasien,” lanjutnya.
2. Prosedur Minim Sayatan dengan Teknologi Jerman
Menggunakan teknologi dari Jerman, Fat Filler tidak menimbulkan sayatan besar dalam proses transfer lemak.
“Keunggulan teknologi Jerman ini tidak menimbulkan sayatan. Hanya berupa bekas lubang kecil, karena alat kanula liposuction sangat mini dan ukurannya mungkin sekitar 0,2 milimeter saja.”
Menurut dr Ayu yang juga pemilik Widya Aesthetic Clinic, hal ini membuat prosedur ini lebih nyaman dan mengurangi risiko komplikasi.