Direktur RSJ Sambang Lihum Banjar, Kalimantan Selatan, Yuddy Riswandhy Noora mengatakan bahwa pihaknya telah menerima 44 pasien yang diduga mabuk kecubung. Dua korban meninggal dunia yang diduga berusia sekitar 20 tahunan dan 40 tahunan.
Psikiater Konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum, dr Firdaus Yamani mengatakan bahwa kondisi pasien yang datang akibat mabuk kecubung sangat memprihatinkan. Mereka terlihat gelisah, bicara meracau, dan kesulitan tidur.
Menurut Firdaus, pihak rumah sakit memberikan suntikan agar pasien bisa lebih tenang dan memberikan obat agar mereka bisa tidur lebih nyenyak. Berdasarkan pemeriksaan sementara, Firdaus menduga bahwa korban mengonsumsi buah kecubung yang dicampur dengan bahan kimia lainnya. Namun, dugaan tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan laboratorium.