Friday, September 20, 2024
HomeKriminalKronologi Pria Lanjut Usia di Simalungun Tewas Diserang Pisau oleh Keponakannya

Kronologi Pria Lanjut Usia di Simalungun Tewas Diserang Pisau oleh Keponakannya

Minggu, 28 Juli 2024 – 04:28 WIB

Simalungun – Seorang pria lanjut usia (lansia) di Kabupaten Simalungun dengan inisial OS dibacok keponakannya yang bernama FS (24) menggunakan senjata tajam berupa parang. Pria berusia 66 tahun tersebut tewas dengan bersimbah darah.

Baca Juga :

Peras Pria Hidung Belang di Aplikasi Kencan, Penampilan Waria ini Jadi Sorotan: Cantik Banget!

Pembacokan terjadi di depan rumah korban di Nagori Silau Malaha, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Kamis dini hari, 25 Juli 2024, sekitar pukul 03.00 WIB.

“Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di depan rumah korban Oslen Siregar. Dimana korban adalah kakak laki-laki dari ayah kandung dari tersangka Ferdian,” kata Kapolsek Bangun, AKP Esron Sinaga, Sabtu 27 Juli 2024.

Baca Juga :

Kronologi Seorang Wanita Dianiaya Pria Karena Menolak Ajakan Hubungan Badan di Apartemen Jaksel

Kronologi kejadian pembunuhan dimulai saat FS baru pulang dari Jakarta. Lalu, pelaku menumpang di rumah korban sejak tanggal 15 Juli 2024. Karena pelaku tidak rapi dalam meletakkan pakaiannya, kemudian disinggung oleh Olsen.

Kemudian, pada pukul 24.00 WIB, pelaku yang merasa sakit hati terlibat cekcok mulut dengan korban. Kemudian sang paman mengusir keponakannya tersebut keluar dari rumahnya. Tetangga korban, bernama Alex, mendengar keributan tersebut, lalu mengajak FS untuk tidur di rumah Alex. Pelaku kemudian keluar dari rumah korban sambil membawa tasnya.

Baca Juga :

Tak Hanya Anak, Imunisasi Cacar Api Juga Penting untuk Usia Dewasa

Saat itu juga, korban membuang baju milik pelaku dari dalam rumahnya. “Perlu dijelaskan bahwa tersangka datang ke rumah korban untuk berkunjung. Dimana tersangka tinggal di rumah korban mulai tanggal 15 Juli 2024,” kata Esron.

Selanjutnya, sekitar pukul 02.00 WIB, pelaku mengambil parang yang berada di dalam rumah Alex dan meletakkannya di pinggangnya. Kemudian, tersangka pergi ke rumah korban.

Saat tiba di depan rumah korban, pelaku memanggil korban. Tak lama kemudian, korban keluar menemui pelaku sambil membawa besi sepanjang satu meter.

Terjadi cekcok antara keduanya. Lalu, korban memukul wajah pelaku dengan besi tersebut, yang kemudian dibalas dengan bacokan ke wajah korban.

“Karena tindakan yang dilakukan oleh korban, tersangka melakukan perlawanan dengan mengambil sebilah parang yang berada di pinggangnya dan mengayunkannya ke arah wajah korban secara berulang-ulang,” kata Esron.

Setelah korban tergeletak dengan luka-luka, pelaku menyeret tubuh korban dari lantai teras ke tanah. Lalu, parang tersebut dibuang oleh pelaku di parit di depan rumah korban.

“Setelah mendengar kejadian tersebut, saksi Alex keluar dari rumah dan melihat korban tergeletak di tanah dengan wajah berlumuran darah, lalu melaporkan ke perangkat desa untuk diteruskan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Bangun,” jelas Esron.

Setelah menerima laporan kejadian tersebut, Polres Simalungun dan Polsek Bangun turun ke lokasi kejadian serta langsung mengamankan pelaku. Selanjutnya, dilakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi.

Sementara jasad korban dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Pelaku dan barang bukti telah diamankan di Mako Polsek Bangun untuk proses hukum selanjutnya.

Sementara itu, pelaku FS mengakui perbuatannya dan merasa bersalah, serta meminta maaf kepada seluruh keluarga.

“Saya menyesal Pak, Ferdi khilaf, tidak bisa mengontrol emosi, Ferdi memohon maaf kepada seluruh keluarga dan siap bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan,” kata FS.

Halaman Selanjutnya

Saat tiba di depan rumah korban, pelaku memanggil korban. Tak lama kemudian, korban keluar menemui pelaku sambil membawa besi sepanjang satu meter.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer