Friday, September 13, 2024
HomeKriminalKiai Pengasuh Pesantren di Gresik Diduga Melecehkan ABG yang Dititipkan kepada Dinsos

Kiai Pengasuh Pesantren di Gresik Diduga Melecehkan ABG yang Dititipkan kepada Dinsos

Jumat, 9 Agustus 2024 – 00:06 WIB

Gresik, VIVA – Seorang kiai pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dengan inisial MA diduga melecehkan dua perempuan yang dititipkan oleh Dinas Sosial untuk dipulihkan secara mental. Saat ini, polisi sedang menyelidiki kasus tersebut.

Baca Juga:

Tentara Israel Perkosa Tahanan Palestina, AS Tegaskan Tidak Ada Toleransi

Kepala Unit PPA Satuan Reskrim Polres Gresik, Inspektur Polisi Dua Hepi Muslih Riza mengatakan, pihaknya mengusut kasus ini setelah menerima laporan mengenai dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh MA.

Berdasarkan laporan, korban adalah dua perempuan. Korban pertama, kata Hepi, adalah perempuan dewasa yang dilecehkan oleh MA pada Maret 2024. Sedangkan, korban kedua masih berusia 16 tahun.

Baca Juga:

Ramai Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Saipul Jamil Singgung Soal Tobat

“Laporan yang kami terima, ada dua korban yang menjadi korban asusila,” kata Hepi di Polres Gresik, pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Ilustrasi pelecehan seksual

Baca Juga:

Ramai Kabar Saipul Jamil Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Kuasa Hukum Angkat Bicara

Mirisnya, salah satu korban sebelumnya juga telah menjadi korban pelecehan pada tahun 2021. Pelakunya adalah tetangga korban. Ketika itu, korban telah diperkosa setelah diiming-imingi uang oleh tetangganya.

Kejadian pelecehan tersebut telah dijadikan kasus hukum dan tetangga korban sudah dinyatakan bersalah. Setelah putusan tetap, korban kemudian dititipkan ke Dinas Sosial setempat untuk mendapatkan bantuan dan pemulihan.

Salah satu rekomendasi adalah menyerahkan korban ke pondok pesantren yang dijalankan oleh terlapor untuk dibina dan memulihkan kesehatan mental korban. Sayangnya, bukannya dibina dan dipulihkan, korban malah dilecehkan lagi oleh kiai pesantren tersebut.

“Dari pemeriksaan sementara, korban telah mengalami tindakan asusila sebanyak tiga kali oleh kiai,” ujar Hepi.

Hepi menyatakan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki dan mendalami kasus ini. Oleh karena itu, ia belum dapat menjelaskan secara lengkap motif dan modus operandi dari terlapor yang diduga melakukan pelecehan terhadap korban.

Halaman Selanjutnya

Salah satu rekomendasi adalah menyerahkan korban ke pondok pesantren yang dijalankan oleh terlapor untuk dibina dan memulihkan kesehatan mental korban. Sayangnya, bukannya dibina dan dipulihkan, korban malah dilecehkan lagi oleh kiai pesantren tersebut.

Halaman Selanjutnya

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer