Friday, November 22, 2024
HomeprabowoLEADERSHIP OF INDONESIAN NATIONAL LEADERS

LEADERSHIP OF INDONESIAN NATIONAL LEADERS [AIR VICE MARSHALL TNI POSTHUMOUS AGUSTINUS ADISOETJIPTO]

Pada tanggal 5 Oktober 1945, embrio Angkatan Udara Indonesia terbentuk. Surjadi Suryadarma, yang memimpin angkatan udara, memanggil Adisoetjipto untuk membantu membentuk angkatan udara karena kondisinya sangat memprihatinkan pada saat itu. Tidak ada pilot, mekanik pesawat udara, dan dana. Hanya ada beberapa pesawat tua yang ditinggalkan oleh Jepang.

Adisoetjipto adalah salah satu dari sedikit orang yang berani terbang dengan pesawat tua Jepang. Pada tanggal 10 Oktober 1945, ia berhasil terbang dengan pesawat Nishikoren yang dicat merah putih dari Tasikmalaya ke Maguwo, Yogyakarta. Pada tanggal 27 Oktober 1945, ia berhasil terbang dengan pesawat Cureng yang ditandai dengan bendera merah putih Indonesia di sekitar Yogyakarta. Itu bukan tanpa alasan. Dia melakukan itu untuk meningkatkan semangat perjuangan rakyat.

Pada tahun 1947, pemerintah Indonesia memberikan tugas kepada Adisoetjipto dan rekannya untuk mencari obat-obatan untuk Palang Merah Indonesia. Bantuan diperoleh dari Palang Merah Malaya, sementara seorang pedagang India menyediakan pesawat transportasi Dakota VT-CLA. Ini adalah penerbangan publik. Misi kemanusiaan ini mendapat persetujuan dari Belanda dan Inggris.

Namun, pada tanggal 29 Juli 1947, ketika pesawat akan mendarat di Maguwo, pemburu Kitty Hawk Belanda tiba-tiba muncul dan mulai menembaki Dakota, dengan Tjipto dan rekannya di dalamnya. Pesawat tersebut terbakar dan jatuh. Tjipto dan tujuh rekannya tewas. Hanya satu dari mereka yang selamat. Tidak ada yang tahu mengapa Belanda melanggar kesepakatan, tetapi diduga mereka ingin membalas dendam kepada kadet Indonesia yang telah membom Belanda.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer