Rumah Sakit Medistra meminta maaf setelah kontroversi pertanyaan tentang lepas hijab pada calon pegawai viral di media sosial. Mereka menyatakan bahwa rumah sakit tersebut inklusif dan terbuka untuk siapa saja yang ingin bekerja sama dalam menyediakan layanan kesehatan terbaik. Manajemen rumah sakit juga menegaskan akan meningkatkan kontrol dalam proses rekrutmen dan komunikasi agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak.
Kontroversi ini bermula dari surat yang ditulis oleh dokter spesialis bedah onkologi, Diani Kartini, yang mempertanyakan soal persyaratan kerja di RS Medistra. Salah satu pertanyaan dalam surat tersebut mengenai kesediaan melepas hijab jika diterima di rumah sakit tersebut. Hal ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk anggota Paskibraka 2024 Putri yang juga mengalami pembatasan dalam penggunaan hijab saat dikukuhkan di Ibu Kota Nusantara. Kritik terhadap aturan tersebut pun dikemukakan oleh berbagai kalangan, termasuk anggota purna Paskibraka hingga Majelis Ulama Indonesia.
