GERD terjadi ketika asam lambung atau isi lambung lainnya kembali mengalir ke kerongkongan. Ini bisa terjadi karena sfingter esofagus bagian bawah (LES), cincin otot di bagian bawah kerongkongan, tidak menutup dengan sempurna atau terlalu rileks.
Gejala GERD termasuk nyeri ulu hati, batuk, mengi, suara serak, dada sesak, dan dahak. Jika tidak diobati, GERD bisa memicu masalah kesehatan serius lainnya. Pengobatan meliputi perubahan gaya hidup, pengobatan rumahan, dan obat-obatan untuk mengurangi produksi asam lambung. Pada kasus berat, pembedahan mungkin diperlukan.
Berikut Faktor-faktor risiko GERD yang harus kamu tahu seperti dikutip dari Mayo Clinic, Medicine Plus, dan Medical News Today.
Gaya Hidup: Kelebihan berat badan, makan berlebihan, kafein, alkohol, cokelat, makanan pedas, dan berbaring setelah makan.
Kehamilan: Hormon progesteron yang merelaksasi LES, menyebabkan refluks asam.
Kondisi Lain: Hernia hiatus, skleroderma, dan gangguan jaringan ikat.
Obat-Obatan: Antikolinergik, benzodiazepin, NSAID, aspirin, nitrogliserin, albuterol, penghambat saluran kalsium, antidepresan, dan glukagon.