Saturday, September 21, 2024
HomeKesehatanTren Operasi Rekonstruksi Bibir Vagina Meningkatkan Kesejahteraan Mental Wanita secara Signifikan

Tren Operasi Rekonstruksi Bibir Vagina Meningkatkan Kesejahteraan Mental Wanita secara Signifikan

Tas Branded atau Designer Bags Mulai Ditinggalkan, Wanita Lebih Memilih Vagina Desainer untuk Menyempurnakan Penampilan dan Kesehatan Mental

Liputan6.com, Jakarta – Tas branded atau designer bags tak dapat dipungkiri seringkali menarik minat kaum hawa. Pasalnya, designer bags diyakini dapat membuat penampilan lebih mentereng.

Meskipun demikian, baru-baru ini, minat para wanita mulai bergeser dari tas-tas desainer ke vagina desainer untuk meningkatkan penampilan dan kesehatan mental mereka. Hal ini telah terbukti secara ilmiah dapat membantu.

Operasi labiaplasty atau yang dikenal sebagai operasi “desain vagina”, telah mengalami peningkatan minat, terutama di Amerika Serikat dalam hampir satu dekade terakhir. Peningkatan sebesar 217% terjadi antara tahun 2012 dan 2017, serta 20% antara tahun 2017 hingga 2021.

Dokter bedah plastik bersertifikat dan pendiri The V Suite, Usha Rajagopal, telah mengonfirmasi kepada The Post bahwa dia baru-baru ini mencatat “peningkatan yang signifikan” dalam prosedur operasi bibir vagina, yang telah dia lakukan sejak tahun 1999.

Prosedur kosmetik ini bertujuan untuk membentuk kembali “bibir” vagina, menghilangkan jaringan berlebih dengan menggunakan pisau bedah atau laser untuk memperpendek labia minora, sehingga menjadi lebih tidak menonjol dan sejajar dengan labia majora.

Berdasarkan penelitian terbesar terhadap wanita yang menjalani prosedur ini, yang diterbitkan dalam Aesthetic Surgery Journal, para peneliti menemukan bahwa operasi ini tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan mental wanita secara positif.

Biasanya, wanita menjalani labiaplasty untuk mengatasi masalah fungsional, seperti ketidaknyamanan saat berhubungan seks yang disebabkan oleh ukuran atau bentuk labia minora, atau masalah estetika. Namun, alasan medisnya masih belum jelas.

Di sisi lain, peningkatan kesehatan mental adalah hal yang pasti, kata para peneliti.

“Mempertimbangkan sejauh mana prosedur ini meningkatkan citra diri dan kehidupan seksual, dokter juga dapat memutuskan berdasarkan alasan psikologis,” kata rekan penulis Levente Sára, seorang profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi, Universitas Semmelweis.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer