Jumat, 13 September 2024 – 10:21 WIB
Direktur Eksekutif Paramenter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno. Foto: Disediakan untuk JPNN.com.
jpnn.com – Direktur Eksekutif Paramenter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menganggap gerakan Anak Abah Coblos Tiga Paslon sebagai bentuk kemarahan pendukung Anies Baswedan setelah jagoan mereka tidak maju pada Pilkada Jakarta 2024.
Namun, kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu, gerakan tersebut sebenarnya tidak memiliki dasar yang kuat untuk dilaksanakan.
“Sebagai sebuah gerakan politik, sebagai bentuk kemarahan, tidak ada masalah. Hanya saja ini adalah kemarahan yang tidak beralasan, kekecewaan yang tidak beralasan,” kata dia kepada awak media seperti dikutip Jumat (3/9).
Adi menyatakan persentase suara sah akan turun signifikan ketika pendukung Anies ikut dalam gerakan Anak Abah Coblos Tiga Paslon.
Dia menyebut legitimasi pemenang Pilkada Jakarta 2024 akan menurun jika total pendukung Anies benar-benar melaksanakan gerakan tersebut.
“Itu berbahaya bagi demokrasi,” ujarnya.
Adi berharap ekspresi kemarahan pendukung Anies bersifat reaktif dan tidak benar-benar diwujudkan pada hari pemungutan suara.
“Semoga gerakan coblos tiga paslon itu hanya sebatas emosi sesaat dan tidak banyak yang melakukannya,” lanjut dia.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menganggap gerakan Anak Abah Coblos Tiga Paslon sebagai bentuk kemarahan yang tidak beralasan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News