Thursday, October 10, 2024
HomeKesehatanMenggusur Susu Sapi: Kajian Penggunaan Susu Ikan Sebagai Alternatif dalam Program Makanan...

Menggusur Susu Sapi: Kajian Penggunaan Susu Ikan Sebagai Alternatif dalam Program Makanan Bergizi Gratis, Kelebihan dan Kekurangannya?

Inovasi susu ikan memicu respon dari masyarakat. Ada yang penasaran dengan rasanya, sementara ada pula yang mengkritiknya terutama di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengaku belum mengetahui tentang masalah susu ikan tersebut.

“Saya belum memantau soal susu ikan ini, mungkin susu diganti dengan ikan barangkali, tapi saya tidak memantau soal itu, mungkin susunya mengandung ikan,” ujar dia saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

“Ikan tidak menyusui kan. Saya tidak mengikuti apa yang missleading di media sosial,” tambahnya.

Namun demikian, dia menjelaskan bahwa program makanan bergizi gratis bertujuan untuk memberikan protein yang cukup bagi anak-anak.

“Kita ini masih kekurangan susu dan daging. Jika bisa diberikan arahan yang jelas, jangan impor susu. Kita ingin membuka ruang bagi sapi hidup di Indonesia. Mengapa kita kekurangan susu dan daging? Karena sapi induknya kurang,” jelasnya.

Sudaryono mengungkapkan bahwa penggantian protein dengan sumber lain seperti nabati dan hewani mungkin dilakukan daripada menunggu sapi perahan datang.

“Kita sudah surplus di telur dan ikan, ayam. Barangkali itu bisa menjadi sumber penggantian. Jadi bukan dipaksa impor susu bubuk dan lain-lain. Kita tidak mengarahkan ke sana, kita ingin program makanan bergizi gratis ini memicu kemandirian pangan, bukan hanya beras, tapi juga telur, daging, dan susu yang harus kita raih,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi menegaskan bahwa tidak ada rencana dari Badan Gizi Nasional terkait penggunaan susu ikan dalam program makanan bergizi gratis dari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Badan Gizi Nasional terbuka dengan ide dari pihak lain untuk program tersebut.

“Sejauh ini, Badan Gizi Nasional tidak memiliki rencana terkait susu ikan,” kata Hasan kepada wartawan, Selasa (10/9/2024).

“Ide penggunaan susu ikan dalam program makanan bergizi gratis bukan berasal dari Badan Gizi Nasional, namun dari pihak lain. Mari pihak lain melakukan uji coba terkait susu ikan,” tambah Hasan.

Silakan dilakukan uji coba terlebih dahulu. Jika hasilnya baik dan terbukti, susu ikan bisa menjadi alternatif pengayaan nutrisi, namun bukan sebagai pengganti susu.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer