Friday, September 20, 2024
HomeKriminalDari Mana Buron 12 Hari Dapat Pasokan Makanan untuk Pembunuh Nia Gadis...

Dari Mana Buron 12 Hari Dapat Pasokan Makanan untuk Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan?

Jumat, 20 September 2024 – 13:44 WIB

Padang Pariaman, VIVA – Selama 12 hari, pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari, melarikan diri dan menjadi buronan. Selama itu, kepolisian dan masyarakat melakukan pencarian. Tetapi dari mana pelaku, Indra Septiarman, mendapatkan logistik makanan untuk bertahan hidup?

Tim penyidik Polres Padang Pariaman terus mendalami kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, seorang gadis penjual gorengan yang dikubur tanpa busana setelah pelakunya ditangkap. Termasuk dalam mengungkap apakah ada pemasok logistik kepada tersangka selama pelarian.

Diketahui, drama pelarian Indra Septiarman, tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari di Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, berakhir pada Kamis sore, 19 September 2024. Ia ditangkap saat bersembunyi di sebuah rumah kosong.

Selama 12 hari berhasil lolos dari kejaran polisi, spekulasi adanya pemasok logistik kepada tersangka menguat. Banyak pihak menduga tersangka tidak akan mampu bertahan hidup di hutan tanpa pasokan makanan dan minuman.

Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Suharyono menyebut pihaknya masih terus mendalami dugaan itu. Ia mengatakan bahwa selama memburu pelaku, semua jalur logistik sudah diputus.

Namun, kelihaian tersangka dalam menguasai medan lantaran merupakan putra daerah setempat, membuat tim sulit melacak keberadaannya. “Ini masih kami kembangkan (dugaan pemasok logistik). Tapi setidaknya, jika berkaitan dengan logistik memang jalur logistik sudah kami putus saat tersangka masuk hutan. Tapi, kelihaian tersangka menguasai medan, itu satu diantara sulitnya kami melacak. Dia tahu lubang tikus, lubang semut. Dia tau harus lari ke mana dan harus cari makan ke arah mana,” jelas Irjen Pol. Suharyono.

Suharyono menegaskan bahwa selama pelarian, tersangka berusaha memenuhi logistik dengan berbagai cara. Dia mungkin bertemu dengan teman atau anggota keluarga. Namun berbagai kemungkinan itu masih dalam proses penyelidikan.

Suharyono menyebut bahwa tersangka adalah seorang tukang listrik dan memiliki gaji. Pengakuan dari tersangka adalah bahwa sejak melarikan diri dari kejaran polisi, ia membawa uang sebesar Rp 200 ribu.

“Yang dibawa terakhir saat peristiwa itu terjadi, dia punya uang Rp 200 ribu. Dia putra daerah, tahu dengan medan persis. Pasti punya teman juga. Ini yang masih kita kembangkan,” terang Suharyono.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer