Sunday, October 13, 2024
HomeKesehatanStunting Meningkatkan Risiko Anak Terkena Tuberkulosis

Stunting Meningkatkan Risiko Anak Terkena Tuberkulosis

Menurut Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, Nopian Andusti, stunting dapat meningkatkan risiko TB aktif pada anak karena imunitas yang menurun akibat masalah gizi. TB yang tidak diobati dengan cepat dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dan dapat menyebabkan stunting. Penurunan nafsu makan pada anak yang terinfeksi TB juga dapat menyebabkan kekurangan gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Indonesia termasuk dalam delapan besar negara dengan kasus TB terbanyak di dunia. Hasil survei tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi TB paru pada kelompok usia di bawah satu tahun sebesar 0,08 persen, usia 1-4 tahun sebesar 0,42 persen, dan kelompok usia 5-12 tahun sebesar 0,18 persen.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa kasus TB meningkat drastis pada tahun 2022. Oleh karena itu, penting untuk memberikan vaksin BCG pada anak sebelum usia 1 bulan untuk mencegah infeksi TB. TB pada balita dapat berdampak serius karena dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer