Setiap kali Fanny khawatir, Papa Udon selalu menenangkannya dengan mengatakan,”Sayang, aman? Aman.” Kata-kata tersebut menjadi pegangan Fanny selama lima tahun mereka menghadapi cobaan yang luar biasa ini.
“Di depan saya, dia tidak pernah menjadi sosok suami yang lemah, meskipun raganya sudah tidak lagi sekuat dulu,” tambah Fanny dengan mata yang basah oleh air mata.
Fanny, yang lahir sebagai seorang Muslim, mengungkapkan bahwa meski Papa Udon adalah seorang mualaf, dia banyak belajar dari suaminya tentang kebaikan dan sikap baik terhadap sesama manusia. Papa Udon, meskipun menjalani perjuangan berat melawan penyakit, selalu berusaha untuk tetap kuat dan tegar demi keluarganya.
“Setiap tahun Kondosan tambah drop, tambah drop,” kenang Fanny. “Tapi beliau selalu berusaha mengatur segala sesuatunya. Meski jalannya kencot-kencot, meski tubuhnya lumpuh setengah badan, dia tidak pernah menyerah.”
Kehadiran Papa Udon yang begitu penuh kasih dan pengabdian telah meninggalkan kesan mendalam dalam hati Fanny. Meski kini suaminya telah pergi, Fanny yakin bahwa Hajime akan selalu menjaganya dari tempat yang lebih damai.
Pidato Fanny ini menjadi viral di berbagai platform media sosial, khususnya TikTok, di mana banyak pengguna yang merasa terharu dengan kisah cinta mereka.
Perjuangan dan ketegaran Hajime Kondoh, serta cinta sejati yang mereka miliki, menjadi inspirasi bagi banyak orang yang juga sedang menghadapi cobaan hidup.