Pemerintah terus berupaya meningkatkan fasilitas onkologi melalui pengembangan medical tourism, seperti di Bali dan Batam. Langkah ini bertujuan menarik pasien kanker untuk berobat di Indonesia dan menahan arus pasien yang biasanya berobat ke luar negeri.
Menurut Ronald, pemerintah telah meresmikan kawasan ekonomi khusus untuk pelayanan kesehatan. Namun, tantangan yang masih ada adalah memastikan fasilitas dan pelayanan di dalam negeri cukup kompetitif agar pasien merasa percaya diri untuk tetap berobat di Indonesia.
Ronald juga mengatakan bahwa dokter-dokter di Indonesia sebenarnya kompeten, tetapi jumlah dokter tidak seimbang dengan jumlah pasien. Di Indonesia, seorang dokter bisa menangani hingga 30-40 pasien per hari, sementara di Singapura atau Malaysia, dokter hanya menangani 10 pasien atau bahkan lebih sedikit.
Diharapkan pelayanan kanker di Indonesia dapat ditingkatkan dengan langkah-langkah strategis dari pemerintah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia dan mengurangi pengeluaran devisa negara yang selama ini dibawa keluar oleh pasien-pasien yang mencari pengobatan di luar negeri.
