Menurut Nur Rasyid, dengan penerapan inovasi-inovasi ini, pihaknya dapat memberikan hasil yang lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi pascaoperasi baik bagi pendonor maupun penerima.
Keberhasilan transplantasi ginjal didukung oleh standar prosedur tinggi yang diterapkan pada setiap tahap. Rumah sakit ini memiliki protokol ketat untuk seleksi pendonor dan penerima ginjal, serta prosedur medis yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Prosedur penapisan donor melalui tim advokasi yang terlatih terdiri dari psikiater, medikolegal, etikolegal dan hukum, untuk menghindari terjadinya jual beli organ. Selanjutnya, apabila telah lolos dari team advokasi maka dilanjutkan pemeriksaan menyeluruh pada pendonor, termasuk tes darah dan pemantauan fungsi ginjal untuk memastikan ginjal dalam kondisi optimal. Tim medis juga menjalankan tes untuk memastikan ginjal yang diterima dapat berfungsi baik dan tidak ditolak tubuh pasien.
Standar prosedur ini mencakup aspek medis dan komunikasi antara tim medis, pasien, dan keluarga. Sebelum melakukan tindakan, pihak RS memberikan edukasi mendalam tentang transplantasi ginjal kepada pasien dan keluarga untuk mengurangi kecemasan dan memastikan pemahaman yang baik tentang proses sebelum dan sesudah prosedur. Pendekatan ini menciptakan lingkungan yang mendukung, berkontribusi pada keberhasilan prosedur.