Jika kutil yang tumbuh tidak menimbulkan ketidaknyamanan, pengobatan kutil kelamin mungkin tidak diperlukan. Namun, tindakan pengobatan mungkin diperlukan jika timbul perasaan gatal, terbakar, hingga nyeri.
Hal ini juga baik untuk mengatasi penyebaran infeksinya. Meski begitu, kutil dapat kembali setelah perawatan karena tidak adanya pengobatan untuk virus.
Beberapa pengobatan kutil kelamin yang dapat ditempuh seperti mengutip Halodoc adalah:
Obat-Obatan
Ada beberapa jenis obat topikal yang bisa digunakan untuk mengatasi kutil kelamin seperti:
Imiquimod
Krim ini bisa meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kutil kelamin.
Jangan melakukan kontak seksual saat mengaplikasikan krim ini pada kulit. Sebab, obat ini bisa melemahkan kondom dan diafragma serta mengiritasi kulit pasangan.
Salah satu efek samping yang bisa muncul saat menggunakan krim ini adalah perubahan warna kulit di area yang diobati. Efek samping lainnya bisa berupa lepuh, nyeri tubuh, batuk, ruam, dan kelelahan.
Podofilin
Podofilin adalah zat dari tumbuhan yang bisa menghancurkan jaringan kutil kelamin. Jenis obat ini mengandung senyawa aktif dan bisa dioleskan sendiri di rumah.
Akan tetapi, pastikan tidak mengoleskan podofiloks ke dalam tubuh. Selain itu, obat ini tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan. Efek sampingnya bisa berupa iritasi kulit ringan, luka, dan nyeri.
Operasi Kutil Kelamin
Selain dengan obat, kutil kelamin juga bisa ditangani dengan operasi. Jika kutil berukuran lebih besar, dokter mungkin merekomendasikan tindakan bedah untuk mengatasinya.
Bagi wanita yang sedang hamil, dokter umumnya juga merekomendasikan operasi untuk menghilangkan kutil agar tidak bersentuhan dengan bayi saat persalinan.
Salah satu operasi kutil kelamin adalah pembekuan dengan nitrogen cair (krioterapi). Tindakan ini dilakukan dengan membekukan area yang terkena kutil sehingga terbentuk lepuhan. Setelah lepuhan sembuh, kutil akan terlepas dan kulit baru muncul.
Pengidap kutil mungkin perlu mengulangi pengobatan ini. Efek samping utamanya adalah nyeri dan pembengkakan.
Ada pula elektrokauter, prosedur ini menggunakan arus listrik untuk membakar kutil. Efek samping usai tindakan umumnya berupa nyeri dan pembengkakan.
Kutil bisa pula dipotong saat operasi atau disebut eksisi bedah. Dokter biasanya akan memberikan bius agar pasien tidak merasakan nyeri selama pengobatan ini. Usai tindakan, efek samping yang muncul umumnya berupa rasa nyeri.