Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis urologi Alberth Ivan Parasian mengungkapkan batu ginjal adalah kondisi terbentuknya kristal senyawa kimia yang ada di dalam urine. Batu ini dapat berasal dari mineral seperti kalsium, asam oksalat, atau asam urat.
Guna mengurangi risiko batu ginjal, Alberth mengungkapkan bahwa kuncinya dengan menjaga asupan makan dan minum air putih minimal 1,5 liter.
Soal asupan makanan, diantaranya dengan membatasi makanan tinggi gula dan garam serta makanan olahan agar ginjal sehat.
“Asupan makanan dan minuman memiliki pengaruh yang sangat tinggi dalam menyebabkan batu ginjal. Jangan sampai gaya hidup karena faktor pola makan menyebabkan terkena batu ginjal,” kata Alberth yang praktik di Eka Hospital Permata Hijau.
Penting juga untuk menjaga berat badan ideal. Lalu, sehari-hari untuk mengonsumsi makan makanan alami tinggi kalsium, bukan dari suplemen.
“Hal penting lain adalah konsumsi buah dan sayur yang baik untuk batu ginjal seperti jeruk, lemon, jeruk bali, sayuran hijau,” kata mengutip Antara.
Jika Terdiagnosis Batu Ginjal, Bagaimana?
Pada umumnya, batu ginjal dapat keluar dengan sendirinya terbawa urine, namun prosesnya bisa sangat menyakitkan. Operasi dapat menjadi pilihan bagi batu di saluran kemih, termasuk ginjal yang berukuran besar. Batu ginjal tidak selalu menimbulkan gejala namun mulai muncul ketika batu mulai bergerak di saluran kencing untuk keluar tubuh.
Ukuran batu yang kecil sekalipun dapat menyebabkan rasa sakit terutama di area punggung bawah sebelah kanan atau kiri. Sementara, jika batu menyumbat saluran kencing, ada kemungkinan akan merasakan gejala terkait masalah buang air kecil.
Â