Ketua Yayasan Stop TB Partnership Indonesia, Nurul Nadia Luntungan, menjelaskan bahwa memo kebijakan ini menyoroti empat tantangan utama: akses pengobatan yang terbatas, kapasitas tenaga kesehatan yang belum merata, integrasi sistem informasi yang belum optimal, dan pembiayaan dalam penanggulangan TB.
“Tantangan tersebut adalah badai yang kita hadapi dalam penanggulangan TB. Namun, di balik badai itu, ada peluang strategis yang dapat kita manfaatkan, salah satunya adanya pemerintahan baru dan penanggulangan TB menjadi salah satu prioritas nasional,” ujar Nurul.
Memo ini menawarkan berbagai rekomendasi untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, mengintegrasikan kebijakan TB dengan layanan kesehatan lainnya, serta mendekatkan layanan kepada komunitas rentan.