Liputan6.com, Jakarta Hormon testosteron kerap dihubungkan dengan kemampuan reproduksi seorang pria. Hal ini tidak keliru lantaran salah satu fungsi hormon testosteron pada pria adalah pembentukan sel sperma.
Tak jarang, hormon testosteron dianggap menjadi tolok ukur pertama dalam kesuburan pria. Tak hanya berkaitan dengan kesuburan pria, ada banyak aspek kehidupan pria yang dipengaruhi oleh testosteron. Termasuk aspek psikologi, seperti suasana hati, tingkat energi, hingga kemampuan konsentrasi.
Ketidakseimbangan kadar hormon testosteron dalam tubuh seorang pria bisa memengaruhi kinerjanya di kantor dan hubungannya dengan orang terdekatnya.
Menurut dokter spesialis andrologi Eka Hospital BSD, Christian Christoper Sunnu, manfaat testosteron yang paling utama adalah proses tumbuh kembang laki-laki. Termasuk memberikan karakteristik laki-laki seperti pertumbuhan rambut di wajah, buah zakar, hingga otot.
Testosteron juga punya peranan penting dalam pembentukan sperma, sehingga sangat menentukan kesuburan seorang laki-laki. Itu sebabnya, banyak laki-laki yang hanya datang memeriksakan kadar hormon testosteron bila berkaitan dengan masalah kesuburan.
“Padahal, selain masalah kesuburan, beberapa tanda hormon testosteron rendah pada pria justru juga dapat dilihat dari sisi psikologis, misalnya kinerja yang menurun atau emosi yang tidak stabil, yang bahkan memengaruhi hubungan personal dan profesional,” kata Christian dalam keterangan pers, Senin (2/12/2024).
Ada beberapa mitos tentang sperma. Ada yang benar, ada juga yang hanya isapan jempol belaka.