Terapi ini berbeda dengan pengobatan radiasi tradisional yang menggunakan X-ray.
Radiasi X-ray memungkinkan sinar menembus hingga area di belakang tumor. Misalnya tumor ada di otak, maka sinar X-ray yang dipancarkan dari area depan kepala akan sampai ke tumor dan ke bagian belakang dari lokasi tumor atau bagian belakang kepala. Yang mana, bagian belakang kepala seharusnya tidak terpapar karena dalam keadaan sehat.
Perbedaan utama dengan terapi proton adalah ketika sinar proton ditembakkan ke dalam tubuh yang menargetkan area kanker, sinar ini memberikan radiasi masuk yang minimal.
“Sinarnya pun akan berhenti tanpa mengenai daerah yang tidak terkena tumor. Dengan kata lain, organ serta jaringan sehat di sekitarnya terhindar dari paparan radiasi,” kata Head Radiation Oncology IHH Healthcare Singapore, Fu Jin Feng, saat ditemui di Proton Therapy Centre Mount Elizabeth Novena Hospital, Senin (9/12/2024).