Monday, January 13, 2025
HomeKesehatanObat Inovatif untuk Kanker Paru dan Limfoma Dapat Izin Edar dari BPOM

Obat Inovatif untuk Kanker Paru dan Limfoma Dapat Izin Edar dari BPOM

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) mengeluarkan surat izin edar untuk dua obat terapi kanker di Indonesia yakni Etapidi dan Brukinsa. Kepala BPOM Taruna Ikrar menyerahkan dua izin edar untuk dua obat kanker itu pada Selasa, 10 Desember 2024. 

“Dengan adanya kemudahan akses pada obat kanker, ini bisa mengurangi beban keuangan negara. Termasuk dengan pemberian izin edar 2 produk hari ini, diharapkan bisa mempercepat masyarakat untuk mengakses obat kanker yang berkualitas,” kata Taruna Ikrar. 

Etapidi dan Brukinsa adalah produk obat inovatif yang dikembangkan oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) dan pengembang pengobatan onkologi BeiGene untuk perawatan terapi kanker, khususnya kanker paru dan kanker esofagus.

Surat persetujuan izin edar produk Etapidi dan Brukinsa diterima langsung oleh Presiden Direktur Etana Nathan Tirtana.

“Pemberian izin edar ini merupakan milestone yang besar bagi kami. Dari dulu kami ingin menghadirkan obat inovatif berkualitas tinggi tapi murah,” ujar Nathan Tirtana mengutip keterangan resmi BPOM.

Tentang Etapidi dan Brukinsa

Etapidi mengandung zat aktif Tislelizumab, yang merupakan antibodi varian IgG4 (humanized monoclonal antibody immunoglobulin subclass 4). Produk ini telah disetujui di Indonesia pada 26 November 2024 dengan nomor izin edar (NIE) DKI2468600149A1.

Etapidi dapat dijadikan sebagai alternatif tambahan untuk terapi non-small cell lung cancer dan esophageal squamous cell carcinoma (ESCC). Produk ini tersedia dalam bentuk larutan konsentrat untuk infus dengan kemasan vial (100 mg/vial). 

Sementara itu, Brukinsa mengandung zat aktif Zanubrutinib, yang merupakan jenis penghambat molekul kecil Bruton Tyrosine Kinase (BTK) –protein yang berperan penting dalam pertumbuhan dan pertahanan sel kanker.

Produk ini telah disetujui di Indonesia pada 20 September 2024 dengan NIE DKI2468000201A1 dan dapat dijadikan sebagai alternatif tambahan untuk terapi mantle cell lymphoma (MCL) dan Waldenstrom’s macroglobulinemia (WM). Etapidi tersedia dalam bentuk sediaan kapsul dengan kandungan zat aktif Zanubrutinib 80 mg/kapsul.

 

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer