Liputan6.com, Samarinda Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Negara Bagian Selangor termasuk tinggi dibandingkan negara bagian Malaysia lainnya. Sebagai upaya untuk menekan kasus serta mencegah kematian warganya, Selangor belajar dari Samarinda, Kalimantan Timur yang menjalankan program vaksinasi DBD.
Selangor State Executive Councillor for Public Health and Environment, Jamaliah Binti Jamaluddin mengungkapkan bahwa tahun ini kasus demam berdarah di Selangor 58 ribu. Sementara itu,di seluruh Malaysia 118 ribu kasus.
“Jadi, lebih dari 50 persen kasus DBD disumbangkan Selangor,” lanjut Jamaliah.
Selangor juga punya misi utama dalam menekan angka kematian akibat DBD serendah-rendahnya. Hal ini mengingat kasus kematian DBD di negara bagian yang berbatasan dengan Kuala Lumpur itu naik dari 14 menjadi 15 pada 2024.
“Kami ingin mengetahui apa yang telah dilakukan Kalimantan Timur tepatnya di Samarinda dimana pelajar di sini mendapatkan vaksin dengue,” kata Jamaliah saat berada di Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada Senin, 16 Desember 2024.
Untuk diketahui, Kalimantan Timur memiliki pilot project pemberian vaksinasi dengue secara gratis di dua wilayah yakni Kota Samarinda dan Kota Balikpapan yang menyasar pada anak usia sekolah. Pembiayaan vaksinasi dengue ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
“Terkait vaksinasi DBD, ini merupakan salah satu strategi kami terhadap penanggulanan demam berdarah,” kata Plt Asisten Adminstrasi Umum Sekdaprov Kalimantan Timur, Deni Sutrisno.