Liputan6.com, Balikpapan Selama dua hari utusan dari pemerintah Negara Bagian Selangor, Malaysia mempelajari pelaksanaan vaksinasi DBD yang telah dilakukan di Kalimantan Timur. Mulai dari diskusi dengan pemerintah, berkunjung ke sekolah, hingga forum ilmiah dengan pakar.
“Kami bangga dapat membagikan pengalaman kami kepada utusan dari Pemerintah Negara Bagian Selangor dan memperlihakan strategi-strategi inovatif yang kami lakukan dalam pencegahan dengue,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Jaya Mualimin di Balikpapan pada Selasa, 17 Desember 2024.
Untuk diketahui Kalimantan Timur merupakan wilayah pertama yang menginisiasi program vaksinasi DBD untuk publik di Indonesia. Ada dua pilot project untuk program vaksinasi DBD di provinsi tersebut yakni Balikpapan dan Samarinda.
Program vaksinasi dimulai dari Balikpapan yang merupakan salah satu wilayah dengan kasus dengue yang tinggi pada 2023. Sampai dengan bulan Oktober 2024, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaporkan vaksinasi telah diberikan kepada 90% dari total populasi targetnya, atau lebih dari 8.800 anak.
Inisiatif vaksinasi dengue kemudian diperluas ke kota Samarinda, dengan menargetkan 2.750 anak sekolah usia sekolah dasar di Kecamatan Samarinda Utara. Dosis pertama vaksinasi DBD telah diberikan, rencananya untuk dosis kedua dilakukan awal 2025.
“Inisiatif vaksinasi dengue di Provinsi Kalimantan Timur, yang merupakan vaksinasi regional publik pertama untuk dengue di Indonesia, mencerminkan komitmen kita untuk memimpin upaya pencegahan dengue,” kata Jaya.
Ia juga yakin bahwa informasi yang dibagikan kepada Selangor bisa berkontribusi dalam pengurangan kasus di wilayah itu. Juga bisa menginspirasi pertukaran serta kolaborasi penanganan dengue antarwilayah.