Berderma atau memberi sedekah membawa banyak manfaat positif, terutama jika dilakukan secara teratur. Menurut penelitian dari Harvard School of Public Health, 78 persen responden melaporkan peningkatan tingkat kebahagiaan setelah melakukan tindakan kedermawanan. Selain itu, tingkat stres juga menurun sebesar 32 persen pada individu yang rutin berderma. Dody Hartanto, seorang dosen dan peneliti masalah sosial dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, menyatakan bahwa penderma rutin mengalami peningkatan skor kepuasan hidup sebesar 45 persen.
Saat berbicara dalam pertemuan kemitraan untuk menggalang dana bagi Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting), Dody mengungkapkan bahwa Genting adalah gerakan komunitas yang melibatkan individu, kelompok perusahaan, dan pemerintah daerah sebagai orangtua asuh bagi keluarga berisiko stunting. Gerakan ini digagas oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, sebagai upaya quick win kementerian penerus BKKBN.
Pertemuan untuk penggalangan dana dihadiri oleh 130 peserta, termasuk mitra BKKBN DIY, donatur potensial dari berbagai kalangan, serta 30 kelompok sasaran dari Keluarga Risiko Stunting. Data RISKESDAS juga menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting pada 2018 mencapai 30,8 persen, menekankan pentingnya upaya pencegahan stunting melalui berbagai program kesehatan dan sosial.