Belakangan ini, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, membahas tentang mental strawberry pada anak. Istilah generasi stroberi pertama kali muncul dari Taiwan untuk menggambarkan generasi yang rapuh seperti buah strawberry yang mudah hancur saat ditekan. Salah satu penyebab utama anak memiliki mental strawberry adalah karena kurangnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Ketidakhadiran ayah dalam kehidupan anak membuat mereka cenderung memiliki sifat keibuan dan lembut karena lebih banyak dibesarkan oleh ibu. Akademisi dan praktisi bisnis, Prof. Rhenald Kasali, menjelaskan bahwa generasi strawberry adalah generasi yang penuh gagasan kreatif namun rentan menyerah dan sakit hati. Keterangan ini dapat dilihat dari media sosial yang dipenuhi dengan gagasan kreatif namun juga curhatan dan keluhan emosional dari generasi muda. Liputan6 juga menyajikan laporan video terkait tema Generasi Strawberry untuk memberikan pemahaman lebih lanjut tentang fenomena ini.