Fertility preservation merupakan suatu upaya untuk mempertahankan kesuburan seseorang agar bisa memiliki anak di masa yang akan datang. Proses ini umumnya dilakukan pada individu yang akan menjalani perawatan medis yang berpotensi menyebabkan infertilitas, contohnya pada pasien kanker yang membutuhkan kemoterapi. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Victor Prana Andika Santawi dari Eka Hospital Grand Family, menjelaskan bahwa prosedur tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi pasien kanker yang akan menjalani kemoterapi.
Selain pada pasien kanker, fertility preservation juga dapat dilakukan oleh pasangan yang ingin menunda kehamilan hingga kondisi sudah matang. Proses pembekuan embrio atau embryo freezing merupakan salah satu metode yang bisa dilakukan. Selain itu, perempuan yang belum memiliki pasangan tetapi ingin memiliki anak di masa depan juga dapat menjalani fertility preservation dengan cara mengambil dan membekukan sel telur berkualitas.
Meskipun demikian, Victor menegaskan bahwa tindakan ini umumnya dilakukan pada pasien kanker. Meskipun ada beberapa jenis kemoterapi yang aman bagi kandungan, beberapa zat terapi dalam kemoterapi dapat menembus plasenta dan berpotensi membahayakan janin. Oleh karena itu, fertility preservation menjadi salah satu solusi bagi individu yang ingin tetap memiliki kesempatan untuk memiliki anak di masa yang akan datang.