Persiapan pernikahan memiliki peran penting dalam membentuk keterampilan yang diperlukan untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan sakinah. Menurut Nopian, dalam hubungan suami istri, kedua belah pihak memiliki peran yang saling melengkapi untuk menciptakan keluarga yang bahagia, harmonis, dan sejahtera. Peran tersebut tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi atau domestik, tetapi juga meliputi pengasuhan anak, dukungan emosional, dan pengambilan keputusan bersama.
Terkadang, banyak suami hanya fokus pada pencarian nafkah dan kurang terlibat dalam urusan pengasuhan anak serta pembagian peran dalam membangun rumah tangga yang seimbang dan harmonis. Hal ini membuat pasangan semakin menyadari pentingnya kesiapan sebelum memutuskan untuk menikah. Mereka lebih selektif dalam mempertimbangkan aspek finansial, emosional, dan stabilitas hubungan sebelum memasuki babak pernikahan.
Wihaji yang diwakili oleh Nopian menjelaskan bahwa kondisi ini memicu peningkatan kesadaran akan pentingnya persiapan sebelum menikah. Pasangan menjadi lebih cermat dan memikirkan matang-matang setiap aspek sebelum memutuskan untuk membentuk rumah tangga. Ini dilakukan agar hubungan yang terjalin bisa berjalan harmonis dan langgeng, serta mampu mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul di kemudian hari.
