Pasar kripto menghadapi goncangan setelah harga Bitcoin turun drastis, menyebabkan likuidasi lebih dari Rp 17,3 triliun. Para pedagang merasakan dampaknya, dengan total kerugian mencapai USD 873 juta. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 230.000 pedagang mengalami likuidasi dalam satu hari, sementara arus masuk ke bursa melonjak, menandakan aksi jual panik. Sentimen pasar berkembang menjadi lebih pesimistis, dengan tingkat pendanaan yang negatif dan investor yang lebih berhati-hati menghadapi potensi penurunan lebih lanjut.
Selain Bitcoin, ETF dan saham kripto juga terpukul oleh penurunan ini. Dana keluar dari ETF Bitcoin spot di AS mencapai USD 1,1 miliar dalam lima hari terakhir, sementara saham perusahaan terkait kripto seperti Coinbase dan Robinhood mengalami penurunan signifikan. Investor Bitcoin pun mengalami kerugian, dengan 12% dari alamat Bitcoin berada dalam kondisi rugi, tertinggi sejak Oktober 2024. Tekanan jual semakin meningkat oleh aksi lepas yang dilakukan oleh “paus kripto”, dengan lebih dari USD 1,2 miliar Bitcoin yang dilepas dalam seminggu terakhir.
Semua ini mencerminkan kondisi yang sulit di pasar kripto, dengan sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap penurunan harga dan likuiditas di pasar. Investor diharapkan untuk tetap berhati-hati dan waspada dalam menghadapi situasi yang tidak pasti saat ini.