Euforia pasar kripto setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu telah mereda. Bitcoin (BTC), mata uang kripto terbesar di dunia, mengalami penurunan ke titik terendah dalam tiga bulan terakhir pada Selasa, 25 Februari 2025. Harga Bitcoin bahkan turun di bawah USD 87.000 atau sekitar Rp 1,42 miliar dalam penurunan terbesar dalam tiga minggu terakhir. Altcoin juga mengalami penurunan, seperti Ether (ETH) yang turun 10% dan Solana (SOL) yang anjlok lebih dari 12% sebelum sedikit pulih.
Penurunan ini tidak disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan oleh kombinasi berbagai tekanan negatif di pasar. Salah satu faktor utamanya adalah ketidakpastian ekonomi dan kebijakan tarif baru yang direncanakan oleh pemerintahan Trump, menyebabkan kekhawatiran di kalangan investor dan membuat mereka berhati-hati dalam berinvestasi pada aset berisiko seperti kripto. Peretasan besar yang menimpa bursa derivatif kripto Bybit juga memperburuk sentimen pasar dengan memunculkan pertanyaan tentang keamanan aset digital.
Minimnya aliran dana baru ke pasar kripto juga menjadi alasan utama mengapa harga tidak mengalami kenaikan seperti yang diharapkan. Masih sedikit investor baru yang masuk ke pasar sejak pemilu, sehingga harga Bitcoin dan altcoin lainnya sulit untuk mengalami lonjakan. Para analis mengharapkan perubahan ini bisa terjadi jika hambatan terhadap partisipasi institusional dapat diatasi, namun proses ini akan membutuhkan waktu.