Uban, yang sering kali diasosiasikan dengan tanda-tanda penuaan, dapat muncul lebih cepat dari yang diharapkan dan banyak orang mencari cara untuk mengatasi hal ini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa senyawa bernama luteolin, yang banyak ditemukan dalam makanan kaya antioksidan seperti brokoli, dapat membantu menekan proses munculnya uban pada hewan, seperti tikus.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Antioxidants bulan Desember lalu, penemuan ini menarik perhatian karena luteolin merupakan senyawa yang umum ditemukan dalam makanan manusia. Profesor Joe McCord dari Universitas Colorado Anschutz menyatakan bahwa luteolin memiliki potensi untuk menjadi subjek penelitian anti-penuaan lebih lanjut.
Meskipun hasil penelitian pada tikus menunjukkan bahwa luteolin dari brokoli dapat membantu dalam proses munculnya uban, hal ini belum tentu berdampak serupa pada manusia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa mengonsumsi brokoli dan sayuran hijau lainnya memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan rambut.
Uban sendiri adalah proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia, di mana produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada rambut, mulai berkurang. Meskipun umumnya terjadi pada usia lanjut, uban juga bisa muncul pada usia muda akibat faktor genetik, stres, dan nutrisi. Banyak orang ingin mencegah atau menyamarkan munculnya uban dini, dan penelitian mengenai manfaat brokoli dalam hal ini masih terus berkembang.
