Kejadian peretasan platform perdagangan kripto telah menimbulkan dampak signifikan pada harga pasar, memicu volatilitas yang mengkhawatirkan. Pelaku industri kripto diminta untuk tetap waspada mengingat kerugian yang diperkirakan akibat peretasan mencapai USD 1,46 miliar. Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menegaskan pentingnya keamanan aset pengguna sebagai prioritas utama dalam menjaga stabilitas pasar. Dampak dari peretasan tersebut juga dapat terlihat dari penurunan harga Bitcoin serta Ethereum yang signifikan.
Selain mempengaruhi harga pasar, peretasan juga membuat pelaku industri dan regulator global meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan ekosistem kripto. Katalis ini mendorong regulator global untuk mempercepat penerapan aturan yang lebih ketat guna mencegah risiko peretasan di masa depan. Inisiatif seperti MiCA di Uni Eropa dan FIT21 di AS pun semakin mendapat perhatian sebagai langkah konkret dalam meningkatkan keamanan dalam industri kripto.
Di Indonesia, regulator dan pelaku industri kripto juga terus memantau perkembangan situasi untuk menjaga stabilitas pasar. Hingga saat ini, terdapat komitmen dari beberapa exchange kripto di Indonesia untuk meningkatkan transparansi dan keamanan dana pengguna. Langkah-langkah seperti penerapan teknologi keamanan terbaru, audit keamanan rutin oleh pihak ketiga, serta peningkatan protokol verifikasi identitas pengguna menjadi fokus dalam menjaga keamanan dalam perdagangan kripto lokal.