Pada hari Rabu, Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi gereja Katolik, mengalami kondisi kesehatan stabil. Hal ini terjadi pada 5 Maret 2025, yang juga merupakan Hari Rabu Abu atau Ash Wednesday, dimulainya masa Prapaskah bagi umat Katolik. Menurut Kantor Pers Takhta Suci, pria asal Argentina tersebut tetap stabil tanpa mengalami masalah pernapasan yang serius. Meskipun demikian, untuk membantu pernapasannya, Paus Fransiskus akan menggunakan ventilator pada malam hari.
Tim medis yang merawat Paus Fransiskus menyatakan bahwa kondisinya masih kompleks, sehingga belum dapat memberikan prognosis penyakitnya. Prognosis sendiri merupakan perkiraan mengenai perjalanan penyakit seseorang termasuk dampaknya terhadap kualitas hidup dan komplikasi. Dalam keterangan resminya, Kantor Pers Takhta Suci menyatakan bahwa mengingat kompleksitas situasi klinis Paus Fransiskus, prognosisnya masih belum pasti.
Meskipun demikian, Paus Fransiskus tetap terlibat dalam kegiatan keagamaan, di mana pada Hari Rabu Abu ia ikut serta dalam pemberkatan Abu Suci di apartemen lantai 10. Selain itu, beliau juga menerima sakramen Ekaristi. Meskipun kondisinya masih dalam perawatan intensif, Paus Fransiskus tetap berpartisipasi dalam aktivitas keagamaan dengan semangat yang kuat.