Puasa adalah ibadah yang wajib bagi umat Islam, di mana mereka menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa dari fajar hingga terbenamnya matahari. Saat menjalankan ibadah ini, umat Muslim harus menjaga diri dari hal-hal yang fisik dan perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa. Namun, muncul pertanyaan tentang apakah luka yang mengeluarkan darah saat puasa dapat membatalkan puasa seseorang, terutama ketika mereka mengalami cedera ringan atau mimisan.
Perlu dipahami bahwa keluarnya darah saat berpuasa dibagi menjadi dua kategori, yaitu yang membatalkan puasa dan yang tidak. Menurut mayoritas ulama, darah yang keluar akibat luka tidak akan membatalkan puasa selama darah tersebut tidak masuk ke dalam rongga tubuh yang dapat membatalkan puasa. Jadi, perdarahan akibat luka tidak secara otomatis akan membatalkan puasa seseorang. Contohnya, tergores benda tajam, mimisan, atau luka lainnya tidak akan mempengaruhi keabsahan puasa.
Meskipun demikian, jika darah berasal dari area dekat rongga tubuh seperti gusi, perlu untuk memastikan darah tersebut tidak tertelan agar puasa tetap sah. Penting juga untuk dicatat bahwa merawat kesehatan selama bulan suci Ramadhan adalah hal yang penting agar puasa dapat dilaksanakan tanpa risiko yang membahayakan tubuh. Itulah mengapa umat Islam diharapkan untuk bijak dalam menyikapi kondisi luka yang mengeluarkan darah saat berpuasa.
